Breaking News

Apa Jadinya Bila Kiyai, Dukun, dan Tukang Telor Berdiskusi

Kita tahu bahwa ketiga tokoh (Kiyai, Mbah Dukun, dan Tukang Telur) itu berbeda karakter. Bahkan saling bertolak belakang. Tapi di sini mereka mengadakan diskusi bersama dalam sebuah moment 'Debat Akbar 3 Sosok'. Mau tahu serunya? Ikuti perbincangan mereka di bawah ini:

KIYAI :
Orang bilang aku seorang kiai
Punya pesantren banyak santri
Tiap hari aku mengajar ngaji
Biar payah demi agama Ilahi
Pun demikian tak lupa mencari rizki
Untuk menghidupi anak dan istri
Orang bilang aku sakti
Eit …… tapi bukan ……

DUKUN :
Mbah dukun orang memanggilku
Bisa teluh, pelet, apalagi usir hantu
Tiap hari aku terima tamu
Laki-laki, perempuan, juga wandu
Segala penyakit juga urusanku
Semua sembuh dengan mantra-mantraku
Sambil komat-kamit aku menyeru ……..

T.TELOR :
(telor-telor) 2X Bu, mau telor lagi?
Tiap hari aku bangun pagi-pagi
Kuambil telor-telor sebelum pergi
Riang hatiku karena tak rugi
Meski istri hanya masak semanggi
Asalkan aku ………….

KIYAI :
Bisa membaca kitab kuning
Kitab salaf sarat masalah penting
Ku kuras ilmu tak jua kering
Hingga lupa dengan urusan piring
Karena ilmu kan terus mengiring
Saat jasad kita telah terbaring
Untuk selamanya ……..

DUKUN :
Menjadi dukun yang sakti
Tak pernah takut dengan mati
Semua sembuh saat ku obati
Seketika bukan menunggu nanti
Maka diriku ini sangat berarti
Orang tunduk dan mentaati ………

T.TELOR :
Tata tertib merawat telor
Ia lunak tak seperti pelor
Jangan coba kau taruh dalam kolor
Apalagi sambil naik motor
Tiap malam jangan banyak molor
Siaga maling jangan teledor
Lebih baik ………………..

KIYAI :
Bacalah Al-Quran dan berdzikir
Jika kaya janganlah kau kikir
Jangan lalai saat mengejar karir
Dirikan sholat tak usah mikir
Tepislah sombong saat bersisir
Lakukanlah, lakukanlah ………………

DUKUN :
Ritual mencari pusaka
Warisan nenek moyang yang langka
Ada juga penglarisan untuk perjaka
Agar tampan dan banyak disuka
Aku bisa menyervis muka
Dari monyet menjadi Cinderella
Aku bisa merubah raga
Kusihir menjadi …………..

T.TELOR :
Telor bebek, berbentuk bulat
Tiap hari aku merawat
Agar dijual dengan harga kuat
Aku tawarkan pada masyarakat
Dari konglomerat sampai konglomlarat
Bila dimakan trasa nikmat
Apalagi dicampur dengan …………

KIYAI :
Biji tasbeh, selalu menempel ditangan
Dzikir membuat hidup menjadi ringan
Lupakan susahnya mencari pangan
Ingat Allah takkan terlupakan
Pada-Nyalah semua kita pasrahkan
Agar hati tentram dan aman
Segeralah engkau lakukan ……………

DUKUN :
Penyemburan pasien, puah ………!!!!
Setan gundul, setan iprit semua musnah
Pasien sembuh dari sakit yang parah
Dia kegirangan dan mengucap Alhamdulillah
Dia bilang aku sembuh karena Allah
Seketika aku sadar dan menengadah
Memohon ampun atas khilaf dan salah
Akhirnya aku ………….

T.TELOR :
Bertelor sendiri, di dalam kandang
Itulah bebek-bebekku yang tersayang
Ia bisa menghasilkan banyak uang
Tapi suatu hari datanglah seekor beruang
Memangsa bebek-bebekku dengan garang
Kini aku tak lagi merasa senang
Aku meratapi bebekku sayang, bebekku malang
Lalu datanglah …………

KIYAI :
Nasihat si fakir orang biasa
Dengan segenap raga dan juga rasa
Janganlah engkau berputus asa
Kembalikan semua pada yang kuasa
Dia maha pengampun segala dosa
Bertaubatlah agar tidak mendapat siksa
Sadarlah engkau wahai umat manusia
Segeralah memohon …………….

DUKUN :
Ampunan-Mu yaaa Allah aku harapkan
Scercah cahayamu yang dapat menyejukkan
Kalbuku yang tenggelam dalam kemusyrikan
Ampuni aku wahai Tuhan………
Ampuni juga …………..

T.TELOR :
Si Tukang telor ini penuh harap
Akan ada jalan untuk menghadap
Kuasa-Mu ya Allah dari segala gelap
Ku pasrahkan takdirku ditangan-Mu yang tegap
Selagi langit masih membentangkan sayap
Aku takkan lagi meratap
Original by Azzahid.

Kisah ini hanya fiktif dan humor belaka. Mohon maaf bila ada kesamaan tokoh dan tempat kejadian dalam kisah ini.

NB:Yang ingin copy-paste sertakan sumber url blog ini

1 komentar:

  1. wakakaka ... lutuna ga kuat. yang imtihan taon lalu ya?

    BalasHapus

Jika ada pertanyaan, sekedar sharing pendapat, dll, Silakan Isi komentar di bawah ini: