Orang Cirebon Ini Mengaku Isa Almasih, Masya Allah
Cerita tentang turunnya
utusan Tuhan di jaman
modern ini, tampaknya belum
akan usai. Setelah pengakuan
sebagai rasul yang dinyatakan
Ahmad Mushaddeq yang
cukup menghebohkan
beberapa tahun lalu,
kemudian pengakuan sebagai
titisan Jibril yang
diproklamirkan Lia Eden, kali
ini pengakuan sebagai Isa
Almasih putera Maryam
ditegaskan seorang warga RT
1 RW 14 Permata Harjamukti,
Ivan Santoso (43).
Mengaku sebagai Isa Al-Masih
Ivan Mengaku
sebagai Isa Al-Masih
Rabu (29/7) siang, dengaan
ditemani ketua RT 1 Edi
Junaedi (60), Radar Cirebon
mendatangi kediaman Ivan di
blok C8 No 18, komplek
Permata Harjamukti. Menurut
keterangan Edi, Ivan tinggal
sendirian setelah beberapa
tahun sebelumnya dicerai oleh
sang istri yang telah
memberinya dua anak.
Jemuran pakaian dalam
berjaga di pintu masuk, pagar
rumah Ivan. Di kaca tertempel
pengumuman dikontrakan dan
keterangan penerima zakat
(amil zakat). Diberi salam
sebanyak dua kali, tuan
rumah keluar mengenakan
baju koko dan celana pendek.
Rambutnya gondrong dengan
janggut lebat.
Ivan mempersilahkan kami
masuk. Didinding rumah
berjejer aneka kopiah dan
kerudung yang masih
berbungkus plastik seperti
barang dagangan. Sambil
melinting rokok klobot, Ivan
berkenan berbincang dengan
Radar.
Ia mengungkapkan mengapa
mau jadi amil zakat, padahal
sesuai ketentuan amil zakat
mestilah dalam bentuk sebuah
lembaga atau kelompok
masyarakat, bukan
perorangan, ialah karena
selama ini konsep amil zakat
yang beredar tidak sesuai
dengan Alquran.
“Amil zakat di negara ini
keliru, karenanya saya ingin
buat amil zakat sendiri. Tidak
masalah sendirian juga. Amil
zakat yang ada sekarang tidak
sesuai dengan tuntunan
Alquran, masa zakat hanya 2,5
persen dipukul rata baik buat
yang kaya maupun miskin, kan
tidak begitu, ” katanya.
Setelah terlihat merasa
nyaman mau berbicara dalam
suasana hangat, Radar
kemudian menyinggung foto
diri Ivan yang dibawahnya
diberi keterangan Isa Almasih
putera Maryam. Tanpa basa-
basi, Ivan menegaskan bila
dirinya memang Isa Almasih
yang diutus Tuhan untuk
membuktikan kebenaran bila
umat manusia harus
mengikutinya.
“Saya ini memang
Isa Almasih putera
Maryam, bahkan
sejak bayi saya
sudah bisa
berbicara pada
siapapun. Ruh saya
adalah kudus, suci.
Kalau ternyata ada
kesalahan yang saya
perbuat, maka
sejatinya itu bukan
dari dalam diri
saya, tapi akibat
kesalahan manusia-
manusia jahat yang
ada disekeliling
saya, ” terangnya.
Ivan mengisahkan bila ia lahir
antara tahun 1966-1977 di
puncak pegunungan Himalaya.
Beranjak dewasa ia mengaku
diangkat Tuhan untuk
bertugas di langit membantu
kebutuhan bumi. “Karena itu,
saya selalu dekat dengan Jibril
dan Mikail, ” selorohnya.
Setelah cukup tinggal di
langit, tutur Ivan, beberapa
tahun lalu dirinya ditanya oleh
Tuhan apakah mau tinggal di
bumi dan ia pun menyanggupi.
Ivan mengaku turun ke bumi
sempat tinggal di Cina,
Jepang, Korea, Eropa dan
akhirnya terbang ke Cirebon.
Ditanya apakah selama ini
sebagai yang merasa utusan
Tuhan memiliki pengikut,
dengan raut sedih Ivan
menyebutkan pengikutnya
banyak termasuk presiden
terpilih Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY). Hanya saja,
ungkapnya, seiring waktu
semua pengikut banyak yang
tidak setia hingga akhirnya
khianat.
“Saya akan tetap
berdakwah sebagai
Isa Almasih.
Harusnya semua
orang mengakui
saya, saya adalah
Isa Almasih, ” tegas Ivan
menutup pembicaraan.
Menurut keterangan Edi, Ivan
tinggal di Permata sejak 1999.
Beberapa tahun terakhir Ivan
mempelajari buku kajian
pendalaman agama tanpa
seorang guru. Entah kenapa
sejak saat itu perilakunya
mulai aneh.
“Ivan kerap mengurung diri
dalam rumah. Kalaupun
berinteraksi dengan tetangga,
ia selalu berbicara
mengatasnamakan utusan
Tuhan. Bahkan sikapnya yang
aneh ditunjukan dengan
menyatakan kalau kiblat di
masjid lingkungan kami salah
dan mesti diubah, ” ucapnya.
Edi menerangkan ulah
keseharian Ivan sejauh ini dari
tetanga dekatnya, cukup
meresahkan. Diantaranya bila
seharian dirumah, Ivan selalu
menyetel murottal Alquran
dengan volume keras mulai
pagi ke pagi lagi.
“Warga kami sudah menilai
Ivan kurang waras, jadi
ngomongnya ngelantur
kemana-mana. Memang
dalam berkomunikasi ia masih
lancar saja, tapi yang
dibicarakan tidak jelas. Saya
kira Ivan stres karena dicerai
istrinya yang tidak tahan hidup
bersama dia, ” tandasnya.
Disinggung apakah ada
rencana warga memberi
tindakan atas kelakuan Ivan
yang telah meresahkan
tersebut, Edi enggan
berkomentar lebih lanjut.
Tidak ada komentar
Jika ada pertanyaan, sekedar sharing pendapat, dll, Silakan Isi komentar di bawah ini: