Misteri Tembok Ya'juj dan Ma'juz
Inilah Bangsa
Perusak YA ’JUJ dan
MA’JUJ
Author: jose | Filed
under: benteng
dzulqarnain, Ya'juj dan
Ma'juj
“Sebenar benar
perkataan adalah
kitabullah(alquran) dan
sebaik-baik petunjuk
adalah petunjuk
Muhammad Shallallahu
Alaihi
Wassalam..”(HR.Muslim)
Mereka adalah bangsa
perusak yang Allah
keluarkan di akhir
zaman.
Mereka..alhamdulillah
yg dulu terkurung oleh
benteng/tembok yang
dibuat oleh Dzulqarnain
seorang raja yang
shalih, bukan Iskandar
Dzulqarnain Al
Maqduny/Alexander
The Great from
Macedonia (356-323 SM)
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=591
Mereka (Ya’juj n Ma’juj)
adalah keturunan TURK
(1)dari Yafits bin Nuh
yang juga menurunkan
raja-raja hebat dalam
sejarah dari
keturunannya, mereka
adalah anak-anak
paman mereka. Saudara
mereka dari bangsa
Mongol dan Turk
dibiarkan Allah
subhanahu wa ta ’ala di
luar dinding sedangkan
Ya ’juj dan Ma’juj di
dalam dinding(Hari
Kiamat Sudah Dekat,
hal 121).
Wilayah saat sekarang
yang berbahasa Turki
dan merupakan rumpun
utama Bangsa Turk
Asal mula Bangsa Turk
dari wilayah di Asia
Tengah di Barat Cina
dan disebut Xiongnu
( Xiōngnú)
Adapun tanda kiamat
kubra/besar (dapat
dipastikan setelah
tanda ini keluar maka
kiamat), di antaranya
disebutkan dalam
hadits Hudzaifah bin
Usaid Al-Ghifari
radhiyallahu ‘anhu:
َعَلَّطا ُّيِبَّنلا
ىَّلَص ُهللا ِهْيَلَع
َمَّلَسَو اَنْيَلَع
ُنْحَنَو ُرَكاَذَتَن.
َلاَقَف: اَم
؟َنْوُرَكاَذَت اوُلاَق:
ُرُكْذَن َةَعاَّسلا. َلاَق:
اَهَّنِإ ْنَل َمْوُقَت
ىَّتَح َنْوَرَت
اَهَلْبَق َرْشَع ٍتاَيآ.
َرَكَذَف َناَخُّدلا
َلاَّجَّدلاَو َةَّباَّدلاَو
َعْوُلُطَو ِسْمَّشلا ْنِم
اَهِبِرْغَم َلْوُزُنَو
ىَسْيِع ِنْبا َمَيْرَم
ِهْيَلَع ُمَالَّسلا
َجْوُجَأَيَو َجْوُجْأَمَو
َةَثَالَثَو ٍفْوُسُخ
ٌفْسَخ ِقِرْشَمْلاِب
ٌفْسَخَو ِبِرْغَمْلاِب
ٌفْسَخَو ِةَرْيِزَجِب
ِبَرَعْلا ُرِخآَو َكِلَذ
ٌراَن ُجُرْخَت ْنِم
ِنَمَيْلا ُدُرْطَت
َساَّنلا ىَلِإ
ْمِهِرَشْحَم
Rasulullah melihat kami
ketika kami tengah
berbincang-bincang.
Beliau berkata: “Apa
yang kalian
perbincangkan?” Kami
menjawab: “Kami
sedang berbincang-
bincang tentang hari
kiamat. ” Beliau
berkata: “Tidak akan
terjadi hari kiamat
hingga kalian lihat
sebelumnya sepuluh
tanda. ” Beliau
menyebutkan: “Dukhan
(asap), Dajjal, Daabbah,
terbitnya matahari dari
barat, turunnya ‘Isa
‘alaihissalam, Ya’juj dan
Ma’juj, dan tiga khusuf
(dibenamkan ke dalam
bumi) di timur, di
barat, dan di jazirah
Arab, yang terakhir
adalah api yang keluar
dari Yaman mengusir
(menggiring) mereka ke
tempat berkumpulnya
mereka. ” (HR. Muslim
no. 2901)
-
Jadi tidak mungkin
KIAMAT 2012, paling
kurang butuh 7 th
untuk turunnya Al
Masih Isa bin Maryam, 1
tahun 2 bulan 22 hari
untuk munculnya Al
Masih Dajjal dan 7-9
tahun untuk munculnya
Imam Mahdi
Muhammad bin
Abdullah.
Al Qur’an dua kali
menyebutkan kata
“ Ya’juj dan Ma’juj”.
Pertama, di surat Al
Kahfi ayat 94-100, yang
berbunyi:
“ Mereka berkata: Hai
Dzulqarnain,
sesungguhnya Ya’juj
dan Ma’juj itu orang-
orang yang membuat
kerusakan di muka
bumi, maka dapatkah
kami memberikan
sesuatu pembayaran
kepadamu, supaya
membuat dinding
antara kami dan
mereka? “Dzulqarnain
berkata: ‘Apa yang
telah dikuasakan oleh
Rabbku kepadaku
terhadapnya adalah
lebih baik, maka
bantulah aku dengan
kekuatan (manusia dan
alat-alat), agar aku
membuatkan dinding
antara kalian dan
mereka, berilah aku
potongan-potongan
besi. ’ Hingga apabila
besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah
Dzulqarnain: ‘Tiuplah
(api itu).’ Hingga
apabila besi itu sudah
menjadi (merah seperti)
api, diapun berkata:
‘ Berilah aku tembaga
(yang mendidih) agar
kutuangkan ke atas besi
panas itu. ’ Maka
mereka tidak bisa
mendakinya dan
mereka tidak bisa
(pula) melubanginya.
Dzulqarnain berkata:
‘ Ini (dinding) adalah
rahmat dari Rabbku,
maka apabila telah
datang janji Rabbku Dia
akan menjadikannya
hancur luluh; dan janji
Rabbku itu adalah
benar.’ Kami biarkan
mereka di hari itu
bercampur aduk antara
satu dengan yang lain,
kemudian ditiup lagi
sangkakala, lalu Kami
kumpulkan mereka itu
semuanya.”
Darial George/ Darial
Pass merupakan salah
satu tempat yang
dicurigai tempat Ya ’juj
dan Ma’juj keluar di
samping beberapa
pendapat lain (namun
semuanya hanya kira-
kira)
http://
www.geographicguide.net/
earth/pictures/
caucasus.jpg
http://www.mobot.org/
MOBOT/Research/
caucasus/images/
Caucasus_Borders4.jpg
http://www.geography
Khurasan, yang meliputi
Utara Iran, Utara
Afghanistan,
Turkmenistan,
Uzbekistan, Kazakhstan,
Tajikistan. Tempat
keluarnya Dajjal di
akhir zaman dan
mungkin juga Ya ’juj n
Ma’juj(wallahu
a’lam)“Dajjal akan
keluar/muncul dari
muka bumi ini di
bagian timur yang
bernama Khurasan ”.
(HR. Tirmidzi)
#Kemunculan Ya`juj
dan Ma`juj merupakan
satu dari tanda-tanda
kiamat besar#
Kedua,
ىَّتَح اَذِإ ْتَحِتُف
ُجوُجْأَي ُجوُجْأَمَو ْمُهَو
ْنِم ِّلُك ٍبَدَح
َنوُلِسْنَي.
َبَرَتْقاَو ُدْعَوْلا
ُّقَحْلا اَذِإَف َيِه
ٌةَصِخاَش ُراَصْبَأ
َنيِذَّلا اوُرَفَك
اَنَلْيَواَي ْدَق اَّنُك
يِف ٍةَلْفَغ ْنِم اَذَه
ْلَب اَّنُك َنيِمِلاَظ
“ Hingga apabila
dibukakan (dinding)
Ya`juj dan Ma`juj, dan
mereka turun dengan
cepat dari seluruh
tempat yang tinggi. Dan
telah dekatlah
kedatangan janji yang
benar (hari berbangkit),
maka tiba-tiba
terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir.
(Mereka berkata):
‘Aduhai, celakalah
kami, sesungguhnya
kami adalah dalam
kelalaian tentang ini,
bahkan kami adalah
orang-orang yang
zhalim ’.” (Al-Anbiya`:
96-97)
Itulah dua ayat Qur’an
yang menyebutkan
tentang Ya ’juj dan
Majuj. Ayat 94 surat Al
Kahfi berbicara perihal
Ya ’juj dan Ma’juj di
masa lalu. Tentang sifat
mereka yang suka
membuat kerusakan di
dunia, sampai
kemudian Dzulqarnain
membuat benteng yang
menghalangi mereka,
dan mereka tidak
mampu bangkit lagi
semenjak zaman
Dzulqarnain itu, juga
zaman-zaman
setelahnya. Sementara
surat Al Anbiya
berbicara dengan jelas
tentang Ya ’juj dan
Ma’juj di masa depan
dan perihal
kebangkitannya ketika
mendekati hari Kiamat.
Kalimat pada ayat surat
Al Anbiya yang
berbunyi, “dan mereka
turun dengan cepat dari
seluruh penjuru yang
tinggi. ” Menunjukkan
besarnya kekuatan,
jumlah personel yang
mereka miliki, dan
kerasnya ekspansi yang
mereka lakukan.
Dari Zainab bintu Jahsyi
radhiyallahu ‘anha
bahwa Nabi Shallallahu
‘ alaihi wa sallam
bangun dari tidurnya
seraya berkata: “La
ilaha illallah, celakalah
orang-orang Arab,
karena keburukan yang
telah dekat. Telah
terbuka pada hari ini
dari dinding Ya`juj dan
Ma`juj seperti ini.” –
dan Sufyan (seorang
perawi) melingkarkan
tangannya dalam
bentuk angka sepuluh–
Kemudian saya (Zainab)
berkata: “Ya Rasulullah,
apakah kita akan binasa
meskipun bersama kita
ada orang-orang shalih?
Beliau menjawab: “Ya,
ketika al-khabats
(kemaksiatan) semakin
banyak jumlahnya. ”(2)
Bahkan dalam hadits
yang berasal dari An-
Nawwas bin Sam ’an
radhiyallahu ‘anhu
(dalam Shahih Muslim)
disebutkan kemunculan
Ya`juj dan Ma`juj ini
dalam satu rangkaian
dengan kemunculan
Dajjal, Isa bin Maryam,
lantas muncul Ya`juj
dan Ma`juj. Semua
peristiwa tersebut
adalah peristiwa-
peristiwa yang akan
mendahului terjadinya
hari kiamat. Nampaklah
bahwa peristiwa demi
peristiwa jelang hari
kiamat merupakan
peristiwa yang tersusun
bagai marjan dalam
satu untaian tali. Al-
Imam Ahmad
rahimahullahu
meriwayatkan dari
Abdullah bin ‘Amr
radhiyallahu ‘anhuma,
dia berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“ Tanda-tanda hari
kiamat (bagaikan)
marjan yang disusun
dalam untaian tali. Bila
tali itu putus, maka
terikutlah sebagian
pada sebagian
(lainnya).”(3)
-
Ya`juj dan Ma`juj
merupakan anak
keturunan Nabi Adam
‘ alaihissalam (manusia).
Dalil yang menunjukkan
mereka dari anak cucu
Adam adalah hadits
yang diriwayatkan Al-
Imam Al-Bukhari
rahimahullahu dari Abu
Sa’id Al-Khudri
radhiyallahu ‘anhu dari
Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam, beliau
bersabda:
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Wahai Adam.” Adam
menjawab: “Aku
sambut panggilan-Mu
dan dengan bahagia
aku penuhi perintah-
Mu, segala kebaikan
berada di tangan-Mu.
Kemudian Allah
Subhanahu wa Ta’ala
berfirman,
“ Keluarkanlah utusan
(penghuni) neraka.”
Adam bertanya, “Apa
utusan (penghuni)
neraka itu ?” Allah
Subhanahu wa Ta’ala
berfirman, “Dari setiap
1.000 orang ada 999
orang. ” Maka, ketika
itu anak-anak kecil
rambutnya beruban,
yang hamil melahirkan
kandungannya, dan
kamu lihat manusia
mabuk padahal mereka
tidak mabuk, akan
tetapi karena adzab
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala yang teramat
keras. Para shahabat
bertanya, “Siapa satu
yang selamat dari kita
itu, wahai Rasulullah ?”
Beliau jawab,
“ Bergembiralah, karena
kamu hanya seorang
sedang dari kalangan
Ya`juj dan Ma`juj
seribu orang. ” (Shahih
Al-Bukhari, Kitab Al-
Anbiya` Bab Qishshah
Ya`juj wa Ma`juj)
Ada hadits
marfu ’(disandarkan
pada nabi) yang
menyebutkan bahwa
Ya`juj dan Ma`juj
adalah keturunan Nuh,
sedangkan Nuh –tidak
dipungkiri lagi– adalah
keturunan Adam dan
Hawa.
Berdasar hadits ini pula,
Asy-Syaikh
Abdurrahman As-Sa ’di
rahimahullahu
menyatakan bahwa
Ya`juj dan Ma`juj
adalah keturunan
manusia. Kata beliau,
“ Hadits ini jelas sekali
menyatakan bahwa
Ya`juj dan Ma`juj
adalah keturunan
Adam. ”
Demikian pula Asy-
Syaikh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin
rahimahullahu dalam
Tafsiru Surati Al-Kahfi
menyebutkan bahwa
dengan hadits ini kita
mengetahui kesalahan
mereka yang
berpendapat Ya`juj dan
Ma`juj bukan berujud
seperti manusia.
Sebagian mereka sangat
pendek dan sebagian
lagi sangat tinggi
tubuhnya. Sebagian
telinganya terpentang
dan yang lain berlipat.
Semuanya merupakan
dongeng Israiliyat.
Tidak boleh kita
membenarkan (begitu
saja), bahkan harus
dikatakan bahwa
sesungguhnya mereka
termasuk bani Adam
(manusia), hanya saja
mereka kemungkinan
berbeda seperti
perbedaan (di antara)
manusia karena
keadaan lingkungannya.
Kemungkinan yang
paling besar dari Ya’juj
n Ma’juj adalah seperti
keturunan Turk yang
lain -wallahu a ’lam-
yaitu seperti hadits nabi
beriku:
Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu
Hurairah, bahwasanya
Rasulullah bersabda:
“Tidak akan terjadi hari
Kiamat hingga kaum
muslimin memerangi
bangsa Turk, yaitu
kaum dimana wajah-
wajah mereka seperti
tameng yang dilapisi
kulit, mereka memakai
(pakaian) yang terbuat
dari bulu dan berjalan
(dengan sandal) yang
terbuat dari bulu. ”(4)
Wajah seperti tameng
yang dipakaikan
padanya kulit adalah
pengibaratan karena
muka yang membundar
lebar dan menonjolnya
pipi bagian atas.(5)
Potret Kublai Khan dan
wajahnya ciri khas
orang-orang Mongol
dan Turk
Pipi atas yang tinggi
dan lebar ciri khas
orang-orang Mongol
dan Turk
-
Imperium Mongol di
Puncak Kekuasaannya
yang menaklukkan 2/3
dunia (Asia,Eropa,Timur
Tengah) pada masa
cucu Jenghis Khan yaitu
Kublai Khan 1294 M
-
Turki n Mongol saudara
Ya ’juj n Ma’juj dari
pihak paman-paman
mereka, lihatlah
dahsyatnya Bangsa Turk
ini dalam menguasai
dunia di zamannya,
apalagi nanti ekspansi
Ya’juj n Ma’juj di akhir
zaman.
Puncak Kekuasaan
Bangsa Hun di bawah
Attila pada tahun 450
M.
Juga diriwayatkan dari
hadits Abu Sa ’id Al-
Khudri radhiyallahu
‘ anhu bahwa Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“Akan terbuka
(dinding) Ya`juj dan
Ma`juj sehingga
mereka keluar
sebagaimana yang
difirmankan Allah ‘dari
setiap ketinggian
mereka bergerak
dengan cepat ’. Lalu
mereka menguasai
bumi. Dan kaum
muslimin menjauhi
mereka sehingga
tinggallah kaum
muslimin di kampung
dan benteng-benteng
mereka, lalu mereka
kumpulkan hewan-
hewan ternak bersama
mereka. Sehingga
tatkala mereka (Ya`juj
dan Ma`juj) lewat di
sebuah danau(danau
Thabariyah/Tiberias di
Palestina berdasarkan
hadits ttg Dajjal),
Danau Thabariyah/
Tiberias di Palestina
mereka pun meminum
(air) nya hingga tidak
menyisakan sedikitpun.
Maka orang yang
terakhir dari mereka
melewati bekasnya, lalu
salah seorang dari
mereka berkata: ‘Di
tempat ini tadi ada air.’
Lalu merekapun
mengalahkan penduduk
bumi, lalu salah seorang
dari mereka berkata:
‘ Mereka ini penduduk
bumi, kita telah selesai
dari mereka. Maka kita
akan mengalahkan
penghuni langit. ’
Sampai salah seorang
dari mereka ada yang
melemparkan
tombaknya1 ke langit
lalu kembali dalam
keadaan berlumuran
darah, lalu mereka
berkata: “Kami telah
membunuh penghuni
langit. ” Di saat mereka
dalam keadaan
demikian, seketika
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala mengirim
binatang-binatang
seperti ulat, lalu
menyerang leher
(tengkuk) mereka.
Mereka pun mati
seperti matinya
belalang, saling
bertumpuk satu dengan
yang lain. Sehingga
kaum muslimin pun
tidak mendengar lagi
tentang perbuatan
mereka. Lalu mereka
mengatakan: ‘Siapakah
orang yang mau
mengorbankan dirinya
untuk melihat apa yang
mereka lakukan ?’ Salah
seorang dari mereka
lalu keluar dengan siap
merelakan dirinya
untuk dibunuh oleh
Ya`juj dan Ma`juj.
Ternyata dia mendapati
mereka (Ya`juj dan
Ma`juj) sudah menjadi
bangkai. Diapun
berseru:
‘ Bergembiralah, telah
binasa musuh
kalian. ’Manusia pun
keluar lalu melepaskan
hewan ternak mereka.
Maka merekapun tidak
mempunyai makanan
kecuali daging-daging
mereka (Ya`juj dan
Ma`juj), sehingga
menjadikan mereka
gemuk seperti gemuk
yang paling sempurna
dari tumbuhan yang
pernah ia makan. ” (HR.
Ibnu Majah no. 4079.
Dishahihkan Al-Albani
rahimahullahu dalam
Shahih Ibnu Majah)
-
Tambahan dari akhir
hadits di atas setelah
Ya ’juj n Ma’juj mati
pada Hadits Riwayat
Muslim: ”Tumbuhlah
buah-buahanmu dan
kembalikanlah
berkahmu. ” Maka pada
hari itu serombongan
orang memakan buah
delima dan berteduh
dengan kelopaknya,
juga diberkahi air susu
seekor unta yang cukup
untuk serombongan
orang, air susu seekor
sapi cukup untuk satu
keluarga. Ketika
mereka dalam keadaan
demikian, Allah
mengirim angin yang
harum yang tertiup
dibawah ketiak mereka,
lalu mencabut setiap
nyawa orang mukmin
dan muslim, dan yang
tersisa adalah orang-
orang jahat yang
melakukan
persetubuhan seperti
keledai (bersetubuh di
depan umum tanpa rasa
malu), maka pada masa
mereka itulah terjadi
kiamat(orang2 kafir saja
yang tertinggal di bumi,
sejelek2 makhluk
adalah yang menjumpai
kiamat dalam keadaan
hidup).
- Mereka terisolir di
antara dua gunung, dan
benteng yang
mengisolir itu berasal
dari besi yang
bercampur dengan
tembaga.
Dalam hadits An-
Nawwas bin Sam ’an
radhiyallahu ‘anhu
disebutkan bahwa Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
memberitahukan
kepada Isa ‘alaihissalam
akan keluarnya Ya`juj
dan Ma`juj yang tidak
ada seorang pun
mampu memerangi
mereka, dan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
memerintahkan Isa
‘ alaihissalam
menjauhkan kaum
mukminin dari jalan
yang ditempuh Ya`juj
dan Ma`juj seraya
berfirman: “Kumpulkan
hamba-hamba-Ku ke
gunung Ath-
Thur. ” (lihat Asyrathu
As-Sa’ah, Yusuf Al-Wabil
hal. 369)
Berdasarkan hadits An-
Nawwas bin Sam ’an
radhiyallahu ‘anhu
dalam Shahih Muslim,
maka akan nampak
bahwa kemunculan
Ya`juj dan Ma`juj
bersamaan masa
dengan kehadiran Al
Masih Isa ‘alaihissalam
setelah terbunuhnya Al
Masih Dajjal oleh Al
Masih Isa alaihissalam.
Keluarnya Ya`juj dan
Ma`juj pada akhir
zaman, belum terjadi.
Sebab, hadits-hadits
yang shahih
menunjukkan bahwa
Ya`juj dan Ma`juj
keluar setelah Isa
‘ alaihissalam turun ke
bumi. Namun tanda-
tanda keluarnya telah
ada sejak jaman Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam. Disebutkan
dalam Shahih Al-
Bukhari dan Shahih
Muslim bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
“ Telah mulai terbuka
hari ini dari dinding
Ya`juj dan Ma`juj
sebesar (lubang) ini.”
Rasulullah membuat
ingkaran dengan dua
jarinya, ibu jari dan jari
telunjuk. (HR. Al-
Bukhari dari Zainab
bintu Jahsyin
radhiyallahu ‘anha)
[Lum’atul ‘Itiqad, hal.
108-109]
Sumber :
Hari Kiamat Sudah
Dekat oleh Yusuf bin
Abdillah bin Yusuf Al
Wabil, Penerbit Pustaka
Ibnu Katsir
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=590
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=595
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=594
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=589
http://asysyariah.com/
syariah.php?
menu=detil&id_online=593
notes:
1) Bangsa yang
merupakan keturunan
Yafits bin Nuh dan dari
keturunan inilah Ya ’juj
dan Ma’juj berasal
2) Hadits ini
diriwayatkan oleh Al-
Imam Ahmad
rahimahullahu dalam
Musnad-nya no. 26145,
26148; Al-Imam Al-
Bukhari rahimahullahu
dalam Kitab Ahaditsul
Anbiya` no. 3346
3) (Musnad Ahmad 12:
6-7, hadits no. 7040.
Ahmad Syakir
rahimahullahu berkata,
“ Sanadnya shahih.” Al-
Haitsami rahimahullahu
berkata, “Hadits ini
diriwayatkan Ahmad
dan di dalamnya
terdapat Ali bin Zaid
yang bagus haditsnya.”
Majma’uz Zawaid,
7/321. Lihat Asyrathu
As-Sa ’ah, Yusuf Al-
Wabil, hal. 246)
4) Shahih Muslim, Al
Fitsn wa Asyraatus
Saa ’ah (XVIII/37, Syarh
An Nawawi)
5) An Nihaayah fi
Ghariibil Hadiits
(III/122), Syarh an
Nawawi li Shahiih
Muslim (XVIII/36-37)
NO COMMENTS
undefined undefined
undefined
Mengenal Ya’juj dan
Ma’juj
Author: jose | Filed
under: Ya'juj dan Ma'juj
Mengenal Ya’juj dan
Ma’juj
Penulis : Al-Ustadz
Muhammad Umar As-
Sewed
Kemunculan sebuah
bangsa yang akan
menciptakan kekacauan
serta kerusakan di
muka bumi telah
ditakdirkan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
sebagai salah satu
penanda kiamat besar.
Siapakah dan
bagaimanakah mereka?
Di dalam beberapa
hadits tentang tanda-
tanda hari kiamat
kubra, disebutkan ada
sepuluh tanda hari
kiamat. Di antaranya
adalah keluarnya Ya`juj
dan Ma`juj.
Berita tentang
keluarnya Ya`juj dan
Ma`juj bukan hanya
mutawatir, bahkan
disebutkan dalam Al-
Qur ’an surat Al-Anbiya’
ayat 96-97:
ىَّتَح اَذِإ ْتَحِتُف
ُجوُجْأَي ُجوُجْأَمَو ْمُهَو
ْنِم ِّلُك ٍبَدَح
َنوُلِسْنَي.
َبَرَتْقاَو ُدْعَوْلا
ُّقَحْلا اَذِإَف َيِه
ٌةَصِخاَش ُراَصْبَأ
َنيِذَّلا اوُرَفَك
اَنَلْيَواَي ْدَق اَّنُك
يِف ٍةَلْفَغ ْنِم اَذَه
ْلَب اَّنُك َنيِمِلاَظ .
Hingga apabila
dibukakan (dinding)
Ya'juj dan Ma'juj, dan
mereka turun dengan
cepat dari seluruh
tempat yang tinggi. Dan
telah dekatlah
datangnya janji yang
benar (hari berbangkit),
maka tiba-tiba
terbelalaklah mata
orang-orang yang kafir.
(Mereka berkata):
“ Aduhai, celakalah
kami, sesungguhnya
kami dalam kelalaian
tentang ini, bahkan
kami adalah orang-
orang yang dzalim. ”
Ibnu Katsir
rahimahullahu
menerangkan: mereka
adalah dari keturunan
Adam ‘alaihissalam dari
keturunan Nabi Nuh
‘ alaihissalam, dari anak
keturunan Yafits yakni
nenek moyang bangsa
Turki yang terisolir oleh
benteng tinggi yang
dibangun oleh
Dzulqarnain.
Sedangkan makna “min
kulli hadabin yansilun”
diterangkan oleh Ibnu
Katsir rahimahullahu:
yakni turun dari
tempat-tempat yang
tinggi dengan cepat
dengan membuat
kerusakan.
Demikian pula
disebutkan dalam surat
Al-Kahfi ayat 94:
اوُلاَق اَذاَي
ِنْيَنْرَقْلا َّنِإ
َجوُجْأَي َجوُجْأَمَو
َنوُدِسْفُم يِف
ِضْرَألْا ْلَهَف ُلَعْجَن
َكَل اًجْرَخ ىَلَع ْنَأ
َلَعْجَت اَنَنْيَب
ْمُهَنْيَبَو اًّدَس
“ Wahai Dzulqarnain,
sesungguhnya Ya`juj wa
Ma`juj merusak di
muka bumi, kami akan
siapkan imbalan yang
besar agar kiranya
engkau membuatkan
benteng antara kami
dengan mereka. ”
Adapun kalimat yang
menunjukkan bahwa
runtuhnya benteng
Dzulqarnain dan
keluarnya Ya`juj wa
Ma`juj sebagai tanda
dekatnya hari kiamat
adalah ucapan Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
pada ayat ke-98:
اَذَه ٌةَمْحَر ْنِم يِّبَر
اَذِإَف َءاَج ُدْعَو يِّبَر
ُهَلَعَج َءاَّكَد
“ Ini adalah rahmat dari
Rabbku, maka apabila
sudah datang janji
Rabb-ku Dia akan
menjadikannya hancur
luluh …..”
Ibnu Katsir
rahimahullahu
menyatakan: “Ini
adalah dalil yang
menunjukkan bahwa
mereka tidak akan bisa
melubanginya
sedikitpun …”
Sedangkan makna “Jika
datang janji Rabbku”
adalah: Jika telah dekat
hari kiamat, Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
akan runtuhkan
benteng tersebut.
Demikian dikatakan
oleh Ibnu Katsir
rahimahullahu.
Ya`juj wa Ma`juj dari
keturunan Adam
‘ alaihissalam
Ya’juj dan Ma’juj adalah
dari jenis manusia
keturunan Adam
‘ alaihissalam. Tidak
seperti yang
digambarkan oleh
sebagian orang bahwa
mereka bukanlah dari
keturunan manusia.
Hanya saja mereka
adalah orang-orang
yang merusak serta
memiliki sifat dan
perangai yang Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
takdirkan kepada
mereka tidak seperti
manusia pada
umumnya.
Dalil yang menunjukkan
bahwa mereka dari
jenis manusia
keturunan Adam
‘ alaihissalam adalah
apa yang diriwayatkan
dalam Shahih Bukhari
dalam Kitabul Anbiya ’
bab Qishah Ya’juj dan
Ma’juj, dari Abu Sa’id
Al-Khudri radhiyallahu
‘ anhu, bahwa Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
ْنَع يِبَأ ٍديِعَس
ِّيِرْدُخْلا يِضَر ُهللا
ُهْنَع ِنَع ِّيِبَّنلا
ىَّلَص ُهللا ِهْيَلَع
َمَّلَسَو َلاَق: ُلوُقَي
ُهللا ىَلاَعَت: اَي ُمَدآ.
ُلوُقَيَف: َكْيَّبَل
َكْيَدْعَسَو ُرْيَخْلاَو
يِف َكْيَدَي.
ُلوُقَيَف: ْجِرْخَأ
َثْعَب ِراَّنلا. َلاَق:
اَمَو ُثْعَب ؟ِراَّنلا
َلاَق: ْنِم ِّلُك ٍفْلَأ
َعْسِت ٍةَئاِم
ًةَعْسِتَو َنيِعْسِتَو
ُهَدْنِعَف ُبيِشَي
ُريِغَّصلا ُعَضَتَو
ُّلُك ِتاَذ ٍلْمَح
اَهَلْمَح ىَرَتَو َساَّنلا
ىَراَكُس اَمَو ْمُه
ىَراَكُسِب َّنِكَلَو
َباَذَع ِهَّللا ٌديِدَش ﭼ.
اوُلاَق: اَي َلوُسَر
ِهَّللا اَنُّيَأَو َكِلَذ
؟ُدِحاَوْلا َلاَق:
اوُرِشْبَأ َّنِإَف
ْمُكْنِم اًلُجَر ْنِمَو
َجوُجْأَي َجوُجْأَمَو
اًفْلَأ …
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman
kepada Adam: “Wahai
Adam.” Maka Adam
menjawab: “Labbaika
wa sa’daika wal khairu
fi yadaika (Aku sambut
panggilan-Mu dengan
senang hati dan
kebaikan semuanya di
tangan-Mu). ” Kemudian
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Keluarkan utusan
(penghuni) neraka.”
Maka Adam bertanya:
“ Apa itu utusan
(penghuni) neraka?”
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
“Mereka dari setiap
seribu orang, sembilan
ratus sembilan puluh
sembilan orang !” Maka
ketika itu anak kecil
menjadi beruban, setiap
yang hamil melahirkan
apa yang dikandungnya,
dan kamu lihat orang-
orang seakan-akan
mabuk padahal mereka
tidak mabuk, tetapi
karena adzab Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
yang sangat keras.
Kemudian para
shahabat bertanya:
“ Siapa satu yang
selamat dari kita itu,
wahai Rasulullah ?”
Rasulullah menjawab:
“ Bergembiralah,
sesungguhnya penghuni
neraka itu dari kalian
satu dan dari Ya ’juj dan
Ma’juj seribu….” (HR.
Al-Bukhari dengan
Fathul Bari, juz 6 hal.
382)
Dari hadits di atas kita
dapatkan beberapa
faedah:
Pertama: Ya’juj dan
Ma’juj adalah calon
penghuni neraka.
Kedua: jumlah Ya’juj
dan Ma’juj sangat
besar.
Ketiga: bahwa Ya’juj
dan Ma’juj dari jenis
manusia keturunan
Adam.
Sifat-sifat Ya`juj dan
Ma`juj
Walaupun mereka dari
jenis manusia
keturunan Adam,
namun mereka
memiliki sifat khas yang
berbeda dari manusia
biasa. Ciri utama
mereka adalah perusak
dan jumlah mereka
yang sangat besar
sehingga ketika mereka
turun dari gunung
seakan-akan air bah
yang mengalir, tidak
pandai berbicara dan
tidak fasih, bermata
kecil (sipit), berhidung
kecil, lebar mukanya,
merah warna kulitnya
seakan-akan wajahnya
seperti perisai dan sifat-
sifat lain.
Disebutkan dalam
riwayat Al-Imam Ahmad
rahimahullahu, dari
Ibnu Harmalah, dari
bibinya, dia berkata:
َبَطَخ ُلوُسَر ِهَّللا
ىَّلَص ُهللا ِهْيَلَع
َمَّلَسَو َوُهَو ٌبِصاَع
ُهَعَبْصِإ ْنِم ِةَغْدَل
ٍبَرْقَع َلاَقَف:
ْمُكَّنِإ َنوُلوُقَت َال
َّوُدَع ْمُكَّنِإَو َال
َنوُلاَزَت َنوُلِتاَقُت
اًّوُدَع ىَّتَح َيِتْأَي
ُجوُجْأَي ُجوُجْأَمَو
ُضاَرِع ِهوُجُوْلا ُراَغِص
ِنوُيُعْلا ُبْهُش
ِفاَعِّشلا ْنِم ِّلُك
ٍبَدَح َنوُلِسْنَي
َّنَأَك ُمُهَهوُجُو
ُّناَجَمْلا ُةَقَرْطُمْلا
Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam
berkhutbah dalam
keadaan jarinya
terbalut karena
tersengat kalajengking.
Beliau bersabda:
“ Kalian mengatakan
tidak ada musuh.
Padahal sesungguhnya
kalian akan terus
memerangi musuh
sampai datangnya
Ya ’juj dan Ma’juj, lebar
mukanya, kecil (sipit)
matanya, dan ada
warna putih di rambut
atas. Mereka mengalir
dari tempat-tempat
yang tinggi, seakan-
akan wajah-wajah
mereka seperti
perisai. ” (HR. Ahmad)
Ya`juj dan Ma`juj
Sudah Ada Sekarang
Ya`juj dan Ma`juj
sudah ada dan terus
dalam keadaan turun-
temurun (beranak
pinak), tidak meninggal
satu orang dari mereka,
kecuali lahir seribu
orang lebih.
Sebagaimana
disebutkan dalam
riwayat Abdullah bin
‘ Amr radhiyallahu
‘anhuma yang
diriwayatkan Al-Hakim
rahimahullahu dalam
Mustadrak-nya.
Namun alhamdulillah
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala telah bentengi
mereka dari kita, yaitu
dengan sebab
menakdirkan
munculnya Dzulqarnain
yang dengan
kemampuannya
membuat benteng yang
terbuat dari besi dan
tembaga.
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala berfirman:
َّمُث َعَبْتَأ اًبَبَس.
ىَّتَح اَذِإ َغَلَب
َنْيَب ِنْيَّدَّسلا
َدَجَو ْنِم اَمِهِنوُد
اًمْوَق َال َنوُداَكَي
َنوُهَقْفَي ًالْوَق.
اوُلاَق اَذاَي
ِنْيَنْرَقْلا َّنِإ
َجوُجْأَي َجوُجْأَمَو
َنوُدِسْفُم يِف
ِضْرَألْا ْلَهَف ُلَعْجَن
َكَل اًجْرَخ ىَلَع ْنَأ
َلَعْجَت اَنَنْيَب
ْمُهَنْيَبَو اًّدَس. َلاَق
اَم يِّنَّكَم ِهيِف
يِّبَر ٌرْيَخ
يِنوُنيِعَأَف ٍةَّوُقِب
ْلَعْجَأ ْمُكَنْيَب
ْمُهَنْيَبَو اًمْدَر.
يِنوُتآ َرَبُز ِديِدَحْلا
ىَّتَح اَذِإ ىَواَس
َنْيَب ِنْيَفَدَّصلا
َلاَق اوُخُفْنا ىَّتَح
اَذِإ ُهَلَعَج اًراَن َلاَق
يِنوُتاَء ْغِرْفُأ
ِهْيَلَع اًرْطِق. اَمَف
اوُعاَطْسا ْنَأ ُهوُرَهْظَي
اَمَو اوُعاَطَتْسا ُهَل
اًبْقَن. َلاَق اَذَه
ٌةَمْحَر ْنِم يِّبَر
اَذِإَف َءاَج ُدْعَو يِّبَر
ُهَلَعَج َءاَّكَد َناَكَو
ُدْعَو يِّبَر اًّقَح
“ Kemudian dia
menempuh suatu jalan
(yang lain lagi). Hingga
apabila dia telah
sampai di antara dua
buah gunung, dia
mendapati di hadapan
keduanya, suatu kaum
yang hampir tidak
mengerti pembicaraan.
Mereka berkata: ‘Hai
Dzulqarnain,
sesungguhnya Ya`juj
dan Ma`juj itu orang-
orang yang membuat
kerusakan di muka
bumi, maka dapatkah
kami memberikan suatu
pembayaran kepadamu,
supaya kamu membuat
dinding antara kami
dan mereka ?’
Dzulqarnain berkata:
‘ Apa yang telah
dikuasakan oleh Rabbku
kepadaku terhadapnya
adalah lebih baik, maka
tolonglah aku dengan
kekuatan (manusia dan
alat-alat), agar aku
membuatkan dinding
antara kamu dan
mereka, berilah aku
potongan-potongan
besi. ’ Hingga apabila
besi itu telah sama rata
dengan kedua (puncak)
gunung itu, berkatalah
Dzulqarnain: ‘Tiuplah
(api itu).’ Hingga
apabila besi itu sudah
menjadi (merah seperti)
api, diapun berkata:
‘ Berilah aku tembaga
(yang mendidih) agar
kutuangkan ke atas besi
panas itu. ’ Maka
mereka tidak bisa
mendakinya dan
mereka tidak bisa
(pula) melubanginya.
Dzulqarnain berkata:
‘ Ini (dinding) adalah
rahmat dari Rabbku,
maka apabila sudah
datang janji Rabb-ku
Dia akan
menjadikannya hancur
luluh; dan janji Rabbku
itu adalah benar’.” (Al-
Kahfi: 92-98)
Kesombongan Ya`juj
dan Ma`juj
Ya`juj dan Ma`juj
ketika keluar tidaklah
melewati sesuatu
kecuali dirusaknya.
Tidaklah melewati
danau kecuali
meminumnya hingga
habis. Tidaklah
mendapati manusia
kecuali dibunuhnya
sampai ketika mereka
merasa menang
membantai seluruh
penduduk bumi,
mereka menantang
penduduk langit. Inilah
kesombongan yang luar
biasa dari Ya`juj wa
Ma`juj.
َّمُث َنوُريِسَي ىَّتَح
اوُهَتْنَي ىَلِإ ِلَبَج
ِرَمُخـْلا َوُهَو ُلَبَج
ِتْيَب ِسِدْقَمْلا
َنوُلوُقَيَف: ْدَقَل
اَنْلَتَق ْنَم يِف
ِضْرَألْا َّمُلَه
ْلُتْقَنْلَف ْنَم يِف
ِءاَمَّسلا. َنوُمْرَيَف
ْمِهِباَّشُنِب ىَلِإ
ِءاَمَّسلا ُّدُرَيَف ُهللا
ْمِهْيَلَع ْمُهَباَّشُن
ًةَبوُضْخَم اًمَد
“ Kemudian mereka
berjalan dan berakhir di
gunung Khumar, yaitu
salah satu gunung di
Baitul Maqdis.
Kemudian mereka
berkata: “Kita telah
membantai penduduk
bumi, mari kita
membantai penduduk
langit. ” Maka mereka
melemparkan panah-
panah dan tombak-
tombak mereka ke
langit. Maka Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
kembalikan panah dan
tombak-tombak mereka
dalam keadaan
berlumuran
darah. ” (HR. Muslim
dalam kitab Al-Fitan wa
Asyrathus Sa ’ah)
Yakni mereka mengira
bahwa darah tersebut
bukti kemenangan
mereka melawan
penduduk langit. Maka
Allah Subhanahu wa
Ta’ala binasakan
seluruhnya pada saat
puncak kesombongan
mereka dalam waktu
yang hampir
bersamaan.
Binasanya Ya'juj dan
Ma'juj dengan doa Nabi
Isa ‘alaihissalam
Diriwayatkan dari An-
Nawwas Ibni Sam ’an
radhiyallahu ‘anhu
dalam hadits yang
panjang. Di antaranya
sebagai berikut:
ْذِإ ىَحْوَأ ُهللا ىَلِإ
ىَسيِع يِّنِإ ْدَق
ُتْجَرْخَأ اًداَبِع يِل
َال ِناَدَي ٍدَحَأِل
ْمِهِلاَتِقِب ْزِّرَحَف
يِداَبِع ىَلِإ ِروُّطلا
ُثَعْبَيَو ُهللا
َجوُجْأَي َجوُجْأَمَو ْمُهَو
ْنِم ِّلُك ٍبَدَح
َنوُلِسْنَي ُّرُمَيَف
ْمُهُلِئاَوَأ ىَلَع
ِةَرْيَحُب َةَّيِرَبَط
َنوُبَرْشَيَف اَم
اَهيِف ُّرُمَيَو ْمُهُرِخآ
َنوُلوُقَيَف ْدَقَل
َناَك ِهِذَهِب ًةَّرَم ٌءاَم
ُرَصْحُيَو ُّيِبَن ِهللا
ىَسيِع ُهُباَحْصَأَو
ىَّتَح َنوُكَي ُسْأَر
ِرْوَّثلا ْمِهِدَحَأِل
اًرْيَخ ْنِم ِةَئاِم
ٍراَنيِد ُمُكِدَحَأِل
َمْوَيْلا ُبَغْرَيَف
ُّيِبَن ِهللا ىَسيِع
ُهُباَحْصَأَو
ُلِسْرُيَف ُهللا
ُمِهْيَلَع َفَغَّنلا يِف
ْمِهِباَقِر
َنوُحِبْصُيَف
ىَسْرَف ِتْوَمَك
ٍسْفَن ٍةَدِحاَو َّمُث
ُطِبْهَي ُّيِبَن ِهللا
ىَسيِع ُهُباَحْصَأَو
ىَلِإ ِضْرَألْا َالَف
َنوُدِجَي يِف ِضْرَألْا
َعِضْوَم ٍرْبِش َّالِإ
ُهَأَلَم ْمُهُمَهَز
ْمُهُنْتَنَو ُبَغْرَيَف
ُّيِبَن ِهللا ىَسيِع
ُهُباَحْصَأَو ىَلِإ ِهللا
ُلِسْرُيَف ُهللا اًرْيَط
ِقاَنْعَأَك ِتْخُبْلا
ْمُهُلِمْحَتَف
ْمُهُحَرْطَتَف ُثْيَح
َءاَش ُهللا َّمُث
ُلِسْرُي ُهللا اًرَطَم َال
ُّنُكَي ُهْنِم ُتْيَب
ٍرَدَم َالَو ٍرَبَو
ُلِسْغَيَف َضْرَألْا
ىَّتَح اَهَكُرْتَي
ِةَفَلَّزلاَك َّمُث
ُلاَقُي ِضْرَأْلِل
يِتِبْنَأ ِكَتَرَمَث
يِّدُرَو ِكَتَكَرَب …
Ketika Allah Subhanahu
wa Ta ’ala mewahyukan
kepada Isa
‘ alaihissalam:
Sesungguhnya aku
mengeluarkan hamba-
hamba-Ku yang tidak
ada kemampuan bagi
seorang pun untuk
memeranginya. Maka
biarkanlah mereka
hamba-hamba-Ku
menuju Thuur. Lalu
Allah Subhanahu wa
Ta ’ala keluarkan Ya’juj
dan Ma’juj dan mereka
mengalir dari tiap-tiap
tempat yang tinggi.
Kemudian mereka
melewati danau
Thabariyah1, dan
meminum seluruh air
yang ada padanya.
Hingga ketika barisan
paling belakang mereka
sampai di danau
tersebut mereka
berkata: “Sungguh
dahulu di sini masih ada
airnya. ” Ketika itu
terkepunglah
Nabiyullah Isa
‘ alaihissalam dan para
sahabatnya. Hingga
kepala sapi ketika itu
lebih berharga untuk
mereka daripada
seratus dinar kalian
sekarang ini. Maka Isa
dan para sahabatnya
berharap (berdoa)
kepada Allah
Subhanahu wa Ta ’ala.
Maka Allah Subhanahu
wa Ta ’ala pun mengirim
sejenis ulat yang
menyerang leher
mereka. Maka pagi
harinya mereka
seluruhnya binasa
menjadi bangkai-
bangkai dalam waktu
yang hampir
bersamaan. Kemudian
turunlah (dari gunung
Thuur) Nabiyullah Isa
dan para sahabatnya,
maka tidak didapati
satu jengkal pun
tempat kecuali
dipenuhi oleh bangkai
dan bau busuk mereka.
Maka Nabi Isa
‘alaihissalam pun
berharap (berdoa)
kepada Allah
Subhanahu wa Ta ’ala.
Maka Allah Subhanahu
wa Ta ’ala mengirimkan
burung-burung yang
lehernya seperti unta,
membawa bangkai-
bangkai mereka dan
kemudian dilemparkan
di tempat yang Allah
Subhanahu wa Ta’ala
kehendaki2. Kemudian
Allah kirimkan hujan
yang tidak menyisakan
satu pun rumah
maupun kemah, lalu
membasahi bumi
hingga menjadi licin.
Kemudian dikatakan
kepada bumi itu:
‘ Tumbuhkanlah buah-
buahanmu dan
kembalilah
berkahmu... ” (HR.
Muslim)
Wajib Beriman dengan
berita Ya`juj wa Ma`juj
Berita tentang Ya`juj
wa Ma`juj adalah
berita dari Allah
Subhanahu wa Ta ’ala
dan Rasul-Nya, sehingga
seorang muslim yang
beriman wajib
menerimanya.
Bukankah ciri-ciri orang
yang bertakwa adalah
beriman kepada hal
ghaib yang dikabarkan
oleh Allah Subhanahu
wa Ta ’ala dan Rasul-
Nya? Dan termasuk hal
yang ghaib adalah apa
yang akan terjadi pada
akhir zaman, termasuk
berita akan keluarnya
Ya`juj wa Ma`juj?
Namun sebagian kaum
muslimin, khususnya
kaum Mu ’tazilah dan
para rasionalis atau
orang-orang yang
terpengaruh oleh
mereka, menolak
berita-berita hadits
yang -menurut
anggapan mereka- tidak
masuk akal. Mereka
menganggap hadits-
hadits tersebut hanya
akan membuat orang
lari dari Islam.
Ketika mereka
mendengarkan hadits-
hadits tentang
diangkatnya Nabi Isa
‘ alaihissalam dalam
keadaan hidup, akan
turunnya beliau pada
akhir zaman, berita
tentang Dajjal -yang
sudah ada wujudnya
dalam keadaan
terbelenggu- atau
tentang Ya`juj wa
Ma`juj yang masih
beranak-pinak dan
terus menerus berupaya
untuk keluar dari
benteng yang dibuat
oleh Dzulqarnain, dan
lain-lainnya. Mereka
benar-benar gelisah,
panas dadanya seraya
berkata: “Untuk apa
hadits-hadits seperti ini
disampaikan. Hadits-
hadits ini akan
menjadikan manusia
semakin jauh dari
Islam. ” Mereka
melontarkan olok-olok,
celaan, dan berbagai
macam ucapan
penolakan terhadap
hadits-hadits tersebut.
Keadaan mereka ini
persis seperti yang
dikatakan oleh para
ulama tentang ahlul
bid ’ah:
Ahmad bin Sinan Al-
Qaththan
rahimahullahu berkata:
” Tidak ada di dunia ini
seorang mubtadi’ (ahli
bid’ah) pun kecuali
akan membenci ahlil
hadits. Jika seseorang
mengada-adakan
kebid ’ahan niscaya
akan dicabut kelezatan
hadits dari
hatinya. ” (Aqidatussalaf
wa Ashhabul Hadits hal.
300)
Abu Nashr bin Sallam
Al-Faqih rahimahullahu
berkata: “Tidak ada
sesuatu yang lebih
berat dan lebih dibenci
bagi orang-orang
mulhid (sesat) daripada
mendengarkan hadits
dengan riwayat dan
sanadnya.” (Aqidatus
Salaf Ashhabil Hadits
hal. 302)
Penutup
Sebagai nasihat dan
peringatan untuk kita
dan seluruh kaum
muslimin, kami
nukilkan beberapa
ucapan para ulama
dalam masalah ini:
Al-Imam Ahmad bin
Hambal rahimahullahu
menyatakan:
“ Barangsiapa yang
menolak hadits Nabi
Shallallahu ‘alaihi sa
wallam, maka dia
berada di pinggir jurang
kehancuran. ” (Thabaqat
Al-Hanabilah, 2/11 dan
Al-Ibanah, 1/269; lihat
Ta ’zhimus Sunnah hal.
29)
Al-Imam Al-Barbahari
rahimahullahu
menegaskan: “Jika
engkau mendengar
seseorang mencela
riwayat-riwayat (yakni
riwayat hadits yang
shahih), menolaknya
atau menginginkan
selainnya, maka
curigailah keislamannya
dan jangan ragu kalau
dia adalah pengekor
hawa nafsu, ahlul
bid ’ah.” (Syarhus
Sunnah hal. 51)
Abul Qashim Al-
Ashbahani
rahimahullahu
menerangkan: Ahlus
Sunnah dari kalangan
salaf berkata:
“ Barangsiapa mencerca
riwayat-riwayat hadits,
maka sepantasnya
untuk dituduh
keislamannya. ” (Al-
Hujjah fi Bayanil
Mahajjah 2/248. Lihat
Ta ’zhimus Sunnah, hal.
29)
Al-Imam Az-Zuhri
rahimahullahu –
imamnya para imam
pada zamannya-
berkata: “Dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala
keterangannya,
Rasulullah Shallallahu
‘ alaihi wa sallam yang
menyampaikannya,
maka kewajiban kita
adalah
menerimanya. ” (Aqidatus
Salaf Ashhabil Hadits,
hal. 249)
Beliau rahimahullahu
berkata juga:
“ Diriwayatkan dari salaf
bahwa kaki Islam tidak
akan kokoh, kecuali di
atas fondasi at-taslim
(yakni menerima dan
tunduk pada seluruh
ucapan Allah
Subhanahu wa Ta’ala
dan Rasul-Nya,
pent.). ” (Aqidatus Salaf
Ashhabul Hadits hal.
200). Wallahu a ’lam.
1 Danau Tiberias/
Galilea, terletak di
wilayah pendudukan
Yahudi, tepatnya di
barat daya Dataran
Tinggi Golan.
Merupakan sumber air
tawar bagi warga
Yahudi-Israel.
2 Dalam riwayat lain,
dilemparkan ke laut.
(HR. Al-Hakim dalam
Mustadrak-nya, dan Al-
Imam Ahmad dalam
Musnad-nya)
Tidak ada komentar
Jika ada pertanyaan, sekedar sharing pendapat, dll, Silakan Isi komentar di bawah ini: