Breaking News

Metode Cepat Belajar Kitab Kuning Dan Makna Al-Quran

TUKDANA - Patrolpost.com Puluhan santri Yayasan At- Tamyizi Sukaperna, Kecamatan Tukdana, menjalani ujian sahih metode Tamyiz yang dipelajari selama dua pekan dalam program pesantren kilat, kemarin. Tidak tanggung- tanggung, para santri yang seluruhnya masih berusia SD dan SMP itu, dihadapkan dengan penguji yang memiliki kompetensi tingkat internasional. Pengujinya adalah doktor ilmu tafsir jebolan universitas Madinah, Arab Saudi, yang kini menjabat sebagai Rektor Institut Ilmu Alquran Jakarta, yakni DR Ahsin Sakho Muhammad. Ketua Yayasan At-Tamyizi, Drs H Djohar Maknun menjelaskan, uji sahih tersebut merupakan kegiatan penutup dari rangkaian pesantren kilat yang dilaksanakan selama masa libur sekolah. Tamyiz adalah metode yang diterapkan pada sistem pembelajaran santri untuk menerjemahkan Alquran dan kitab kuning. Menurutnya, yayasan yang konsisten bergerak di bidang pendidikan itu diupayakan terus berkembang dan mendapat dukungan dari elemen pemerintah. Dari penerapan metode itu, ke depan diharapkan akan tercipta generasi Islam usia SD dan SMP yang dapat memahami kandungan Alquran dan kitab kuning. “ Pengujinya ahli tafsir, dan santri yang mengikuti ujian ini baru menyelesaikan pesantren kilat dengan penerapan metode Tamyiz. Hanya dalam waktu dua minggu memanfaatkan waktu libur sekolah,” jelas mantan camat Patrol yang sekarang menjabat staf ahli di Pemkab Indramayu ini. Sementara itu, pembina yayasan MS Kaban SE MSi, merasa bangga atas keberhasilan metode dan penerapannya kepada para santri. Namun, kata dia, tugas selanjutnya setelah adanya metode tersebut yakni pengembangan yang berkelanjutan. “ Jangan pernah puas dengan hasil yang kita miliki. Gali dan kembangkan terus potensi yang ada agar mampu menciptakan generasi berkualitas yang dapat memahami kandungan Alquran dan kitab kuning,” terang mantan Menteri Kehutanan kabinet Indonesia Bersatu ini. Penulis metode Tamyiz, Zaun Fathin mengungkapkan, kemudahan menerjemahkan dengan metode ini akan cepat dikuasai hanya membutuhkan waktu selama 100 jam saja. Artinya sama dengan santri yang belajar menggunakan metode biasa selama enam hingga tujuh tahun lamanya. Metode Tamyiz dilaunching pada 4 Juli 2009 lalu di Istora Senayan, Jakarta, dalam even Pesta Buku Jakarta. “ Misi dan tujuan Tamyiz adalah membentuk keluarga muslim sejak usia dini. Tidak saja dapat membaca Alquran, tetapi juga menerjemahkannya ketika membaca maupun mendengarnya,” ulasnya. (tar) >radar

Tidak ada komentar

Jika ada pertanyaan, sekedar sharing pendapat, dll, Silakan Isi komentar di bawah ini: