Puisi Kajian Hati(bagian3)

KETEGARAN Mendung gelap pekat Terang...!pekikku Halilintar bergemuruh dahsyat Berhenti... Berhenti! jeritku. Langit seakan mau runtuh, Stop... Stop! Hentakku. Gunung tampak mau meletus, Angin topan dan badai gagah menerjang. Aku histeris memanggil-manggil, Tuhan...! Aku berteriak lantang pada mereka Jangan coba-coba hancurkan aku! Aku punya Tuhan, Kalian tak bisa melawan! Aku ingin tetap bisa berdiri Aku ingin tetap bisa berlari Persetan apapun yang terjadi Aku tak pernah peduli. Lalu... Satu-satu mereka mulai pasrah Lalu hening tenang mulai terasa Lalu sinar cahaya membawa tawa. Ah... Seakan hidup ini tak pernah ada duka. Tegar memang anugerah indah Bingkisan dari Yang Maha Perkasa.

AKU TAK PERNAH TAKUT Aku tak pernah takut kegelapan Karena Engkau adalah cahaya. Aku tak pernah takut keruntuhan Karena Engkau Sang Maha Jaya. Aku tak pernah takut kebangkrutan Karena Engkau Sang Maha Kaya. Selama Engkau ada, Tiada senoktahpun duka. Aku hanya takut Engkau pergi meninggalkanku. Bila itu terjadi, Lebih baik Kau akhiri hidup ini. Dan itu takkan pernah terjadi Karena Engkau sangat pengasih.

MAHA INDAH Dari balik jendela kalbu kuintai diri-Mu Dan... Terlihat samar-samar uraian rambut-Mu Terlihat sekilas bayang-bayang-Mu. Lama... Aku tertegun mengagumi diri-Mu Kucoba... membuka tirai itu agar aku lebih jelas memandang-Mu. Dan... Betapa aku terkesima melihat keindahan-Mu Sesungguhnya... Engkaulah terindah yang pernah kusaksikan dalam hidupku. Aku tak pernah bosan menikmati keindahan-Mu Sampai kapanpun... Hingga ajal menjemputku. Engkau... Yang Maha Indah itu selalu semakin indah.